Dua puluh empat peserta.
Hanya satu orang yang selamat.
Amerika utara musnah sudah. Kini di
bekasnya berdiri negara Panem,dengan Capitol sebagai pusat kota yang
dikelilingi 12 belas distrik. Katniss, gadis 16 tahun, tinggal bersama adik
perempuan dan ibunya di wilayah termiskin di distrik 12. Karena pemberontakan
di masa lalu terhadap Capitol, setiap tahun masing-masing distrik harus
mengirim seorang anak perempuan dan anak lelaki untuk bertarung dan ditayangkan
secara langsung di acara televisi The Hunger Games. Hanya ada satu
pemenang setiap tahun. Tujuannya adalah membunuh atau dibunuh.
Ketika adik perempuannya terpilih
mengikuti The Hunger Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Dan
dimulailah pertarungan yang takkan pernah dilupakan Capitol.
***
Sebelum membaca,saya sudah menaruh
ekspektasi tinggi pada novel ini karena mayoritas reviewer mengatakan The
Hunger Games adalah serial yang wajib untuk dibaca penggemar genre fantasi.
Seperti yang tertuang dalam judulnya, novel ini menceritakan tentang sebuah
permainan yang, eeemm, sangat barbar ! Ada sebuah negara bernama Capitol yang
membawahi 12 distrik, setiap tahun pemerintah negara tersebut memilih 1 anak
laki-laki dan 1 anak perempuan dari masing-masing distrik, untuk kemudian
diisolasi dalam sebuah arena pertarungan. Permainan baru akan dinyatakan
berakhir bila peserta yang berhasil bertahan hidup hanya tinggal 1 orang. Itu
artinya, mereka harus membunuh, atau bersiaplah dibunuh! Hufft, psycho banget
deh pasti pemerintah Capitol ini >__<
Hari pemilihan peserta The Hunger
Games tentu menjadi hari yang mendebarkan bagi semua warga di 12 distrik
tersebut. Semua harap-harap cemas berdoa agar jangan sampai namanya atau nama
anggota keluarganya yang keluar dalam undian. Nah,tahun ini,naas rupanya
menimpa keluarga Katniss. Saat pengundian peserta perempuan di distrik 12, nama
Prim-lah (adik Katniss) yang keluar. Katniss tidak rela, Prim adalah adik
semata wayangnya, dan sejak ayah mereka meninggal Katniss sudah bersumpah akan
selalu menjaga Prim. Oleh karena itulah, Katniss dengan sukarela mengajukan diri
untuk menggantikan posisi adiknya tersebut. Jadilah Katniss sebagai peserta
perempuan dari Distrik 12.
Lantas,siapa peserta laki-lakinya?
Kali ini, yang terpilih adalah Peeta, anak seorang pemilik toko roti. Peeta dan
Katniss satu sekolah,meski tidak terlalu saling mengenal. Namun, Katniss ingat
bahwa dulu Peeta pernah memberinya roti saat ia sedang kelaparan.
Dari awal cerita , penulis telah
memberikan nuansa melodramatis. Tentang pengorbanan seorang kakak. Tentang
kenangan pertolongan berupa sebuah roti. Dan sedihnya, mereka berdua kini harus
siap bertarung sebagai musuh dalam The Hunger Games, sebab sekali lagi dalam
permainan ini hanya boleh ada 1 orang pemenang. Siapakah yang akan bertahan
hingga akhir?
Meski barbar, permainan The Hunger
Games sama sekali tidak bisa dibilang primitif. Kemasannya tidak kalah dengan survival
challenge yang kerap kita lihat di TV. Sebelum masuk ke 'arena
pertarungan', para peserta terlebih dahulu dibekali persiapan. Mereka diberi
fasilitas akomodasi yang sangat mewah, dan didampingi tim pendukung dari
masing-masing distrik. Tim pendukung distrik 12 terdiri dari Haymitch, Effie,
Cinna, dan Portia. Salah satu peran mereka yang paling penting adalah mencari
sponsor bagi Katniss dan Peeta. Yap,memang dalam The Hunger Games ini semua
peserta berhak mendapat sponsor yang akan membantu mencukupi kebutuhan mereka
kelak di arena pertarungan. Nah, cita rasa humor novel ini antara lain
dihadirkan lewat tingkah polah Tim Pendukung, terutama Haymitch yang
kelihatannya payah namun sesungguhnya memiliki ide-ide yang sangat luar biasa.
Ide ter-wah-nya, apalagi kalau bukan menciptakan skenario bahwa Peeta telah
memendam cinta pada Katniss :P Wuih,cakep dah ide ini, sanggup menghanyutkan
emosi penduduk Capitol yang ujung-ujungnya membuat banyak orang bersedia
menjadi sponsor Katniss dan Peeta. Seiring berjalannya waktu, benarkah ini
hanya sekedar skenario? ;)
Adanya strategi-strategi inilah yang
membuat saya kesengsem dengan novel karya Suzan Collins ini. Saya melihat,The
Hunger Games bukanlah permainan bunuh-bunuhan yang hanya mengandalkan kekuatan
fisik, namun lebih mengutamakan kecerdikan para peserta dan tim pendukungnya.
Saya suka dengan karakter Katniss, gadis cilik yang cerdik,tabah,kuat,dan
ceria. Karakter ini sudah terlihat bahkan sebelum ia terpilih menjadi peserta
The Hunger Games, sebab dalam kehidupan sehari-harinya pun Katniss berperan
sebagai pencari nafkah untuk Ibu dan Adiknya. Saya juga suka Peeta, seorang
pria lemah lembut, tipikal cowok yang
seringkali sok cool namun ketika sudah menunjukkan sisi
romantisnya bisa bikin cewek semaput *aisssh :P. Oh iya, kadar romantisme dalam
novel ini menurut saya pas, gak ada gombalan berlebih *aneh kalo masih bisa
ngegombal dalam kondisi begitu xD*,semuanya terasa tulus dan sederhana.
Setting lokasi dalam novel ini juga
sangat detail. Mulai dari suasana distrik 12, hutan tempat Katniss biasa
berburu, gedung pelatihan pra Hunger Games, hingga arena pertempurannya
terbayang jelas dalam benak saya. Bahkan aneka makanan lezat yang disajikan Capitol
juga sukses bikin saya kepengen hehe. Kalo disimak dengan seksama, sepanjang
novel ini juga bertebaran tips-tips survival di alam bebas lho, mulai dari cara
berburu, cara mengolah binatang buruan, jenis-jenis tumbuhan yang bisa dimakan,
daun-daunan yang bisa dijadikan obat, hingga cara mensterilkan air sungai
dengan iodine juga ada. Jadi nih,kalo someday ada yang tersesat, inget-inget
aja isi novel The Hunger Games :hammer.
Satu hal yang saya rasa agak kurang
dalam novel ini adalah sedikitnya bagian Peeta yang diceritakan dalam masa-masa
awal pertarungan. Saya sih berharap ada fragmen yang lebih detail tentang
*spoiler alert : silahkan klik untuk melihat spoiler*
Klik >>
Secara keseluruhan saya jatuh cinta
pada novel ini. Perpaduan antara rasa sayang pada keluarga, jalinan
persahabatan yang tulus, serta kecerdikan akal para tokoh utamanya membuat saya
tidak ragu memberikan book-meter maksimal :
Next, tinggal menyantap seri kedua
dan ketiganya nih, mudah-mudahan bisa se-lovable yang pertama ;)
2 komentar:
aku juga jatuh cinta sama novel ini, cinta sama ketiga seri nya.. hihihi :D
Haha,cintanya bercabang jadi tiga ;) denger2 yg catching fire lebih seru ya?
Posting Komentar
Silahkan komen :)