Dalam Kata Kota Kita, kita dibawa singgah dari Central Park di New York, purnama di Ankara, kemacetan di Jakarta, hingga indahnya Pantai Ora di Ambon. Dan seusai penjelajahan, kita dibuat tersenyum dan menyadari betapa kayanya kita sebagai manusia.
Kota-kota dalam kumpulan cerpen ini memberikan suaranya, menguarkan aroma, dan menunjukkan pemandangan yang ditulis dengan beragam tema, ditulis dengan beraneka gaya, mulai dari yang lincah ala MetroPop hingga mencekam ala novel horor.
Tujuh belas cerpen mengenai kota-kota yang berbeda ini menyajikan senyap dan riuh, tawa dan tangis, cinta dan kehilangan… Dan pada akhirnya membawa kita menuju kota yang menjadi tujuan pulang.
Para penulis adalah penulis yang terpilih dari Gramedia Writing Project batch 1.
Kota-kota dalam kumpulan cerpen ini memberikan suaranya, menguarkan aroma, dan menunjukkan pemandangan yang ditulis dengan beragam tema, ditulis dengan beraneka gaya, mulai dari yang lincah ala MetroPop hingga mencekam ala novel horor.
Tujuh belas cerpen mengenai kota-kota yang berbeda ini menyajikan senyap dan riuh, tawa dan tangis, cinta dan kehilangan… Dan pada akhirnya membawa kita menuju kota yang menjadi tujuan pulang.
Para penulis adalah penulis yang terpilih dari Gramedia Writing Project batch 1.
Kata Kota Kita, sebuah klausa
sederhana namun sangat ear-catchy.
Ketika klausa ini terpilih menjadi judul buku kumpulan cerpen, dengan mudahnya
mengundang saya tergoda mengetahui seperti apa isi bukunya. Kata Kota Kita,
menjanjikan premis cerita di mana masing-masing kota dengan blak-blakkan
berkata-kata akan kisahnya masing-masing. Kata Kota Kita, menjanjikan setting
cerita yang dinamis, mulai dari lokasi yang terkenal keindahannya, hingga
lokasi yang kerap dicemooh keruwetannya.